Dia terduduk lesu di pojok jalan
merindukan segumpal nasi basi
mengais dari tumpukan sampah
beradu cepat dengan segerombolan kucing
Sepintas melintas dipusat kota
saat pagi hampir menyapa
sekelompok teruna terhuyung-huyung
dengan tatapan tiada berarah
Menyusuri setiap lorong rumah sakit
menemukan berbagai tatapan hampa
mendengar setiap rintihan perih
bahkan denyut nadi semakin sepi
Sepasang mata sendu menatap dari jendela
tangan kecil menggengam terali
merindukan pelukan ayah bunda
hanya berbagi dengan teman
Hanya sepenggal realita kehidupan
adakah hati sungguh terenyuh
kerinduan untuk berbagi kasih
walaupun hanya sekedar empati
Menyelamatkan jiwa yang hampir patah
mengembalikan semangat dalam diri
bahwa harapan akan datang menjelang
Karena kasihNYa tiada berakhir
No comments:
Post a Comment