Di suatu malam yang kejam...
Tuhanku berlutut..
Bukan hanya air mata...
Tetapi. peluh darah membasahi tubuhNya..
Bergetar karena kemanusiaanNya..
Bapa kalau boleh cawan ini lalu dariKu
Tetapi kehendakMu yang jadi
Bukan kehendakKu...
Dengan beringas mereka merajamNya
Tombak dan cemeti merobek tubuhNya
Ejekan dan cemooh terlontar
Salib berat dipikulNya
Tuhanku terpaku di kayu Salib
Tetapi maut tidaklah menang atasNya
Dimanakah manusia saat itu?
Saat TuhanKu berpeluh darah..
Bermahkotakan duri
Saat Tuhanku menghadapi maut..
Kenyataanya..
Manusia menyangkalNya..
Manusia menolakNya..
Padahal semua untuk keselamatan manusia
Tuhanku mati untuk kita yang berdosa
Tuhanku mati untuk kita yang lemah
Tuhanku mati karena kefasikan kita
Tuhanku mati agar kita diselamatkan
No comments:
Post a Comment