puisi

Sunday, July 24, 2022

MENJAUH DARI KASIHNYA

Manusia selalu tertarik dengan hal yang indah, enak dan menggiurkan. Ini sangatlah dipahami oleh si Iblis, dia tahu titik lemah manusia. Awal mula manusia jatuh ke dalam dosa karena iblis menawarkan buah yang menggiurkan, begitu enak kelihatannya dan akhirnya diambil dan dimakan oleh manusia.Di dalam dunia ini banyak sekali hal-hal menggiurkan yang ditawarkan iblis untuk kita, tapi bukan berarti semua hal-hal yang indah datangnya dari si iblis. Memang kelihatan dengan mata jasmani begitu indah sehingga tak tahan untuk menyentuh bahkan menikmatinya, namun tanpa sadar kita sedang menuju ke dalam jurang kebinasaan.Iblis sangat tau memanfaatkan situasi kita. Ketika kita merasa sendiri, merasa terabaikan maka mulailah si iblis melakukan aksinya mempengaruhi pikiran kita sehingga perlahan-lahan rasa sukacita, kedamaian, kebahagiaan menghilang dan akhirnya yang menguasai hati dan pikiran kita adalah amarah, benci, kecewa dan hal-hal semacam itu. Akhirnya semua itu menjadikan kita produk iblis dimana tidak ada lagi kebenaran dalam hidup kita.Asal muasalnya ketika kita mulai memberikan sedikit perhatian kepada hal-hal duniawi, lama-kelamaan perhatian kita semakin besar kepada hal tersebut bahkan mulai menyita waktu kita yang seharusnya kita berikan untuk Tuhan. Misalnya ditengah situasi saat ini dimana kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dengan tekhnologi, tetapi bukan berarti tekhnologi itu tidak baik, sebenarnya bagaimana kita bisa mempergunakannya dengan bijaksana. Ketika gedget tidak pernah lepas dari keseharian kita, bagaimana kita bisa mengguankannya dengan bijaksana? kembali kepada kebutuhan kita. Kita membutuhkan gedget untuk memudahkan komunikasi dan untuk membantu kita memperoleh informasi terbaru, jadi sangat tidak mungkin apabila kita tidak bisa lepas dari gedget seharian. Apabila ini terjadi berarti sudah melenceng jauh dari kebutuhan kita yang sebenarnya. Sebagian besar waktu kita habiskan untuk memelototin gedget sehingga waktu untuk Tuhan tersita, maka semakin jauhlah kita dari kasihNYA. Maka apa yang terjadi? kita terbelenggu dengan kuasa Iblis. Tetapi ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanmu, berjalanlah kembali ke JalanNya meskipun terseok-seok, jatuh berusahalah untuk kembali bangkit dan tetap pandang Tuhan yang tersenyum penuh kasih mengulurkan tanganNya menyambutmu kembali ke dalam pelukanNya.

Thursday, September 9, 2021

BUKAN TUGASMU

Kamu tidak dapat memilih siapa yang akan kau ditemui di dunia ini Hitam, putih, kuning, merah semua akan mewarnai hari-harimu Di sanapun kau kan temui beragam sifat manusia Baik, buruk, manis, pahit semua memadu dalam irama kehidupan Jangan buang waktumu untuk memikirkannya Bukan tugasmu untuk menilai... Bukan kamu yang harus mengadili.. Seburuk apapun yang kau terima, kamu tetaplah menjadi baik Tinggi tembok keangkuhan di depanmu, kamu tetaplah menjadi rendah hati

Thursday, August 13, 2020

BANGKITLAH INDONESIAKU

Ketika sinar sang surya
memecah awan kelam
Suara para mahluk bersorak
menghalau malam menyambut pagi

Bangkitlah Indonesiaku
sambutlah harimu
Lihat senyum para anak bangsa
mekar merekah menghiasi harimu

Bangkitlah Indonesiaku
tegakkan kakimu berdiri
Diatas lengan para satria
yang saling menggenggam erat

Bangkitlah Indonesiaku
tetapkan langkahmu
Bersama para tunas bangsa
berderap maju menggilas rintangan

Dulu bersama kita bertaruh nyawa
Dulu bersatu kita mengusir penjajah
Dulu berpadu kita melagukan semangat
Bagimu bangsaku Indonesia

Saat ini di hadapanmu aku berdiri
Padamu aku berjanji
Merah di dada membakar semangatku
Putih di hatiku tulus suci mengabdi
Bagimu bangsaku Indonesia
Kan ku persembahkan karyaku

Thursday, March 26, 2020

MAUKAH KAU BAGI RISAUMU?










Kemana bulan sembunyikan wajah
menyimpan cahaya di kelam awan
mengapa enggan menatapku?
merintih mengubur harapanku

Kemanakah kaki kan melangkah
menjauhi gapai sang pemusnah
mengapa geramya tetap membuntut?
meragu hati mungkin akupun takkan luput

Kesekian tempat ku datangi
mencari tirai tuk sembunyi
mengapa masih kurasa sengatnya?
merinding saat teringat buasnya

Ketika kumeringkuk dalam sepi
mendekam di balik pilar
menutup setiap pintu 
merindu kabar lambungkan harap

Ketika ku hanya diam dalam sepi
menggelitik hati suara membisik
bolehkah kita bicara sekarang?
AKU merindumu sekian lama
AKU disini untuk galaumu
maukah kau bagi risaumu denganKU?

MSM
#pandemi_covid-19





Sunday, January 26, 2020

MUNGKINKAH ESOK MASIH MILIKKU












Semenjak cahaya mengisi mataku
ku tahu hari ini masih milikku
Saat hembus nafasku memadu udara
ku tahu hari ini masih milikku

Kala mendung awali hari
sontak hati menggumam kesal
tiada sedih hari didera umpatan
sekalipun banyak yang menolak hadirnya

Saat tangan menyimpan karya
Ketika kaki menunda perjalanan
setiap detik pergi berlalu
sampai akhirnhya malampun menjelang

Padahal setiap hari adalah anugerah
seperti hari berlalu percuma
demikian hidup tersia-siakan
punah harap mereka yang merindu

Sungguh hidup hanyalah pinjaman
ketika tiba waktunya
haruslah dikembalikan kepadaNYA
akankah esok masih milikku?



Wednesday, January 22, 2020

BAHAGIALAH PAPA


Papa...
bahagialah hari ini
biarkan senyum terukir jelas
menghias indah wajahmu

Papa...
bahagialah hari ini
biar sejenak lepas bebanmu
sebelum membias cahaya matahari

Papa....
bahagialah hari ini
saat kau duduk termenung
ku tahu aku ada di setiap mimpimu

Papa...
bahagialah hari ini
saat mata sembunyikan lelahmu
ku tahu aku ada di setiap asamu

Papa...
bahagialah hari ini
jangan risaukan hari esokku
ringankan hati jelang masa demi masa

Papa...
bahagialah hari ini
aku ingin kau hadir mengisi masa emasku
aku ingin sempurnakan mimpimu
masa itu pasti kan kita jelang
Bersama.....






Monday, January 20, 2020

LUKA YANG SENGAJA DIBIARKAN

Menyaksikan tumbuh kembang anak adalah kerinduan seorang ibu, bahkan bukan sekedar menyaksikan melainkan berperan aktif dalam perkembangannya memberikan kepuasan tersendiri dalam bathin sorang ibu. Namu apa daya apabila anda harus menghabiskan sebagian waktu di luar rumah alias di tempat kerja. Dengan terpaksa hati harus merelakan anak diasuh oleh pengasuh atau kerabat dekst. Kerinduan seorang ibu kepada anak saat harus berada di luar rumah tidak dapat terobati hanya dengan memajang gambar anak di meja kerja atau hanya sekedar menelephon bahkan dengan tekhnologi yang semakin berkembang bisa langsung bertatap muka dengan video call. Demikian pula halnya dengan si anak sendiri setiap hari mereka harus memendam kerinduan, tidak sabra menunggu waktu ibunya pulang ke rumah.

Sunggu ironi realita kehidupan ini, setiap hari harus ada jarak memisahkan ikatan cinta antara ibu dan anaknya. Sesungguhnya ketika seorang wanita harus merelakan waktunya untuk bekerja yang seharusnya untuk sang buah hati, ada pergumulan berat bergejolak dalam bathinnya. Betapa dia harus berada di balik tirai waktu yang memupus kerinduannya, demikian juga dengan sang anak. Dua manusia yang harus menerima kenyataan hidup yang mengiris-iris bathinnya. Sebuah luka yang tak kunjung sembuh kecuali dengan suatu keputusan untuk berhenti berkarir. Demi karir seorang ibu harus bersedia membiarkan dirinya terluka, menjadi sebuah perjuangan yang berat yang tidak bisa dirasakan oleh kaum Adam.