Seiring waktu berputar
demikian pula roda kehidupan
tiada mungkin bertemu kembali
dengan suatu saat di suatu masa
sekalipun sangat meninggalkan bekas
Yang ada hanyalah kenangan
ada yang terukir indah
namun ada pula yang menorah luka
semua telah terlewati kehidupan
merangkai rantai tiada putus
Ada yang hidup didalamnya
sengaja menyimpan abadi
dalam bayang-bayang masa lalu
padahal hidup ini harus dihadapi
bahkan masa depan harus disongsong
Menyesali semua yang sudah terjadi
memelihara hati yang terluka
mengabadikan setiap dendam
memupuk kepahitan sampai berakar kokoh
menutup rapat pintu maaf
Masa lalu adalah tempat belajar
belajar mengenai kehidupan
Masa kini adalah tempat berjuang
Masa depan adalah tempat berharap
Marilah meringankan hati
menggantungkan harap kepadaNya
menjalani hidup denganNya
Sang Pemberi Kehidupan
BLOG INI BERISI PUISI-PUISI SEBAGAI KESAKSIAN DAN UNGKAPAN PENGALAMAN PENYATAAN KUASA TUHAN DALAM HIDUP SAYA.. SEMOGA SEMUA PENGALAMAN BERSAMA TUHAN KIRANYA DAPAT TERWAKILI DALAM SETIAP PUISI YANG SAYA TULIS DAN MENJADI BERKAT BAGI KITA SEMUA. SEGALA KEMULIAAN HANYA BAGI TUHAN.
puisi
Friday, May 10, 2019
Wednesday, May 8, 2019
MENGUASAI HATI
Suatu ketika kebencian melintas
melenggang menggoda di depan
begitu kuat menarik pengaruh
pintu terbuka menyambutnya
bersemayam dalam hati dan jiwa
Sayup-sayup suara kecemburuan
berbisik sendu tepat ditelinga
merangkak masuk dengan tenang
merasuk sampai ke dalam
menguasai akal dan hati
Terpapar kokoh di atas permadai
dendam kesumat sangatlah menggiur
menghasut memenuhi dengan hal buruk
menggiring hati untuk menyetujui
bersatu memperkokoh dendam di hati
Begitu kuat pengaruhnya
benci, cemburu dan dendam
menguasai hati dan jiwa yang lemah
apabila tiada membuka ruang
untuk diisi oleh kasihNya
Padahal apa gunanya bertahan
dalam benci, cemburu dan dendam
hanya akan mengeringkan tulang
hanya akan membungkukkan punggung
Tenangkan hati, biarkan kasihNYa
mengisi setiap ruang hati kita
melenggang menggoda di depan
begitu kuat menarik pengaruh
pintu terbuka menyambutnya
bersemayam dalam hati dan jiwa
Sayup-sayup suara kecemburuan
berbisik sendu tepat ditelinga
merangkak masuk dengan tenang
merasuk sampai ke dalam
menguasai akal dan hati
Terpapar kokoh di atas permadai
dendam kesumat sangatlah menggiur
menghasut memenuhi dengan hal buruk
menggiring hati untuk menyetujui
bersatu memperkokoh dendam di hati
Begitu kuat pengaruhnya
benci, cemburu dan dendam
menguasai hati dan jiwa yang lemah
apabila tiada membuka ruang
untuk diisi oleh kasihNya
Padahal apa gunanya bertahan
dalam benci, cemburu dan dendam
hanya akan mengeringkan tulang
hanya akan membungkukkan punggung
Tenangkan hati, biarkan kasihNYa
mengisi setiap ruang hati kita
Tuesday, May 7, 2019
PRASANGKA
Kabut kelam menutupi langit
Samar mulai terdengar suara gemuruh
Semua mulai mencari tempat berteduh
Hal di bawah langit terbuka diabaikan
Prasangka akan datang badai
Mengacaukan hati yang berharap
Padahal banyak hal harus selesai
Mengabaikan setiap janji
Karena takut jalan berbuih badai
Kekuatan prasangka menggagalkan paham
Perlahan angin meniup menggeser awan
Seberkas sinar keemasan mulai muncul
Menepis kelam kabut sehingga cerah
Yang disangkakan tidaklah nyata
Prasangka badai sirna oleh cahaya
Manusia dikuasai gelap pikiran
Tidak terkendalikan oleh kebenaran
Setiap hal menuai prasangka
Berujar dahulu sebelum berpikir
Akhirnya prasangka hanyalah ilusi
Samar mulai terdengar suara gemuruh
Semua mulai mencari tempat berteduh
Hal di bawah langit terbuka diabaikan
Prasangka akan datang badai
Mengacaukan hati yang berharap
Padahal banyak hal harus selesai
Mengabaikan setiap janji
Karena takut jalan berbuih badai
Kekuatan prasangka menggagalkan paham
Perlahan angin meniup menggeser awan
Seberkas sinar keemasan mulai muncul
Menepis kelam kabut sehingga cerah
Yang disangkakan tidaklah nyata
Prasangka badai sirna oleh cahaya
Manusia dikuasai gelap pikiran
Tidak terkendalikan oleh kebenaran
Setiap hal menuai prasangka
Berujar dahulu sebelum berpikir
Akhirnya prasangka hanyalah ilusi
Monday, May 6, 2019
SEBUAH KETULUSAN YANG TIADA BERBALAS
Melangkah menyusuri waktu
semenjak wajah mentari masih sembunyi
suara kokok ayam masihlah parau
embun menyatu dengan angin
dinginnya menusuk sampai ke jiwa
Tetap tegak meskipun rapuh
demi berlangsung sebuah hidup
bahkan sang malam merasa malu
seakan ditolak tuk datang menyapa
berharap siang lebih panjang
Beban tak pernah selesai
bahkan karya tak bisa sempurna
kedua tangan seakan kurang
pegal sudah tiada berarti
bahkan retakpun tak terasa
Banyak yang terabaikan
bahkan diripun tiada berarti
meskipun sekedar terpejam sesaat
pikiran tidak berkompromi
komitmen tetap harus dijawab
Begitu banyak yang dilakukan
demi sebuah komitmen
yang diterima tidaklah sebanding
tulus hati tiada berbalas
karena ketamakan dan keserakahan
Hanyalah menuntut tanpa memberi
mata hati menjadi buta
kebal tak berbelas kasih
mengumpulkan pundi sampai meluap
bahkan tiada bisa tertampung lagi
Begitulah gambaran kehidupan
bagai kain diperas sampai kering
demikian yang lemah ditindas
sementara yang kuat semakin kokoh
di atas pundak yang lemah
semenjak wajah mentari masih sembunyi
suara kokok ayam masihlah parau
embun menyatu dengan angin
dinginnya menusuk sampai ke jiwa
Tetap tegak meskipun rapuh
demi berlangsung sebuah hidup
bahkan sang malam merasa malu
seakan ditolak tuk datang menyapa
berharap siang lebih panjang
Beban tak pernah selesai
bahkan karya tak bisa sempurna
kedua tangan seakan kurang
pegal sudah tiada berarti
bahkan retakpun tak terasa
Banyak yang terabaikan
bahkan diripun tiada berarti
meskipun sekedar terpejam sesaat
pikiran tidak berkompromi
komitmen tetap harus dijawab
Begitu banyak yang dilakukan
demi sebuah komitmen
yang diterima tidaklah sebanding
tulus hati tiada berbalas
karena ketamakan dan keserakahan
Hanyalah menuntut tanpa memberi
mata hati menjadi buta
kebal tak berbelas kasih
mengumpulkan pundi sampai meluap
bahkan tiada bisa tertampung lagi
Begitulah gambaran kehidupan
bagai kain diperas sampai kering
demikian yang lemah ditindas
sementara yang kuat semakin kokoh
di atas pundak yang lemah
Friday, May 3, 2019
KASIH TIADA AKHIR
Dia terduduk lesu di pojok jalan
merindukan segumpal nasi basi
mengais dari tumpukan sampah
beradu cepat dengan segerombolan kucing
Sepintas melintas dipusat kota
saat pagi hampir menyapa
sekelompok teruna terhuyung-huyung
dengan tatapan tiada berarah
Menyusuri setiap lorong rumah sakit
menemukan berbagai tatapan hampa
mendengar setiap rintihan perih
bahkan denyut nadi semakin sepi
Sepasang mata sendu menatap dari jendela
tangan kecil menggengam terali
merindukan pelukan ayah bunda
hanya berbagi dengan teman
Hanya sepenggal realita kehidupan
adakah hati sungguh terenyuh
kerinduan untuk berbagi kasih
walaupun hanya sekedar empati
Menyelamatkan jiwa yang hampir patah
mengembalikan semangat dalam diri
bahwa harapan akan datang menjelang
Karena kasihNYa tiada berakhir
merindukan segumpal nasi basi
mengais dari tumpukan sampah
beradu cepat dengan segerombolan kucing
Sepintas melintas dipusat kota
saat pagi hampir menyapa
sekelompok teruna terhuyung-huyung
dengan tatapan tiada berarah
Menyusuri setiap lorong rumah sakit
menemukan berbagai tatapan hampa
mendengar setiap rintihan perih
bahkan denyut nadi semakin sepi
Sepasang mata sendu menatap dari jendela
tangan kecil menggengam terali
merindukan pelukan ayah bunda
hanya berbagi dengan teman
Hanya sepenggal realita kehidupan
adakah hati sungguh terenyuh
kerinduan untuk berbagi kasih
walaupun hanya sekedar empati
Menyelamatkan jiwa yang hampir patah
mengembalikan semangat dalam diri
bahwa harapan akan datang menjelang
Karena kasihNYa tiada berakhir
Thursday, May 2, 2019
PERKATAAN
Suatu masa mengukir peristiwa
diabadikan dalam sebuah cerita
terangkai kata dalam alur
menuai paham berdasar kata
entah fakta ataukah dusta
Kenangan dari sebuah suasana
berlanjut ke setiap telinga
sehingga tercipta sebuah rasa
apakah sedih atau bahagia
terucap murni ataukah ilusi
Mengejar harapan di masa depan
dirancang dalam setiap diri
bergantung dalam kata terucap
mencipta tekat dalam keputusan
mungkinkah kandas atau Berjaya
Betapa kuat terkaman kata
bisa membakar atau memadamkan
ada yang dimunculkan atau dilenyapkan
seperti menghidupkan atau menewaskan
tergantung keinginan hati yang berucap
menjadi berkat ataukah kutuk
bagi mereka yang mendengar
diabadikan dalam sebuah cerita
terangkai kata dalam alur
menuai paham berdasar kata
entah fakta ataukah dusta
Kenangan dari sebuah suasana
berlanjut ke setiap telinga
sehingga tercipta sebuah rasa
apakah sedih atau bahagia
terucap murni ataukah ilusi
Mengejar harapan di masa depan
dirancang dalam setiap diri
bergantung dalam kata terucap
mencipta tekat dalam keputusan
mungkinkah kandas atau Berjaya
Betapa kuat terkaman kata
bisa membakar atau memadamkan
ada yang dimunculkan atau dilenyapkan
seperti menghidupkan atau menewaskan
tergantung keinginan hati yang berucap
menjadi berkat ataukah kutuk
bagi mereka yang mendengar
Wednesday, May 1, 2019
KUSADARI
Kusadari aku tidaklah baik
bahkan tidak sebaik dari yang tidak baik
ada saat-saat aku ingin melakukan yang terbaik
namun ternyata itupun tidak untuk Tuhan
Kusadari hidupku tidaklah benar
bahkan tidak sebenar dari yang tidak benar
saat aku merasa sudah melakukan yang benar
namun ternyata itupun hanya untuk membenarkan diri
Kusadari aku tidaklah tulus
bahkan tidak setulus yang tidak tulus
saat aku menunjukkan ketulusan
namun ternyata dibalik itu ada pamrih yang kuharapkan
Kusadari aku tidak memiliki kasih sempurna
bahkan tidaklah lebih mengasihi dari yang tidak memilikinya
pada saat aku peduli sepertinya telah memberi kasih
namun setelahnya aku merasa kurang
Ternyata semua hanyalah semu
dunia masih menguasaiku
namun tidak sekalipun Tuhanku menjauh
Dia setia mengajariku
Dia tidak pernah menolak aku
Dia menguatkan dan meneguhkan
hatiku yang mau berubah
Terimakasih Tuhanku
sungguh tiada yang lebih berharga
selain pengenalan akan Engkau
ya Tuhanku
bahkan tidak sebaik dari yang tidak baik
ada saat-saat aku ingin melakukan yang terbaik
namun ternyata itupun tidak untuk Tuhan
Kusadari hidupku tidaklah benar
bahkan tidak sebenar dari yang tidak benar
saat aku merasa sudah melakukan yang benar
namun ternyata itupun hanya untuk membenarkan diri
Kusadari aku tidaklah tulus
bahkan tidak setulus yang tidak tulus
saat aku menunjukkan ketulusan
namun ternyata dibalik itu ada pamrih yang kuharapkan
Kusadari aku tidak memiliki kasih sempurna
bahkan tidaklah lebih mengasihi dari yang tidak memilikinya
pada saat aku peduli sepertinya telah memberi kasih
namun setelahnya aku merasa kurang
Ternyata semua hanyalah semu
dunia masih menguasaiku
namun tidak sekalipun Tuhanku menjauh
Dia setia mengajariku
Dia tidak pernah menolak aku
Dia menguatkan dan meneguhkan
hatiku yang mau berubah
Terimakasih Tuhanku
sungguh tiada yang lebih berharga
selain pengenalan akan Engkau
ya Tuhanku
Subscribe to:
Posts (Atom)