puisi

Tuesday, December 24, 2019

SANG BINTANG PENUNTUN











Tatkala terbit Sang Bintang
dalam sinarnya memanggil-manggil
seketika bangun para majus
beriring menyusuri jalan

Tak mau hilang pandangnya
dari tuntunan cahaya Sang Bintang
lenggang lenggok punggung para unta
langkah kaki membuat irama

Tak pudar semangat melangkah
walau terjang badai pasir padang gurun
sekiranya Sang Bintang setia
aral gendala tak mampu menghadang

Gelisah hati tuk segera memandang
rupa wajah Raja Damai yang dinanti
dalam setia Sang Bintang berseri
memberi cahaya agar semangat

Betapa hati bersorak riang
ketika melihat Sang Bintang berhenti
bahagia hati cerah sumringah
menemukan Yesus Sang Raja Damai

Ketika nanti suatu saat..
kau temukan Sang Bintang Penuntun
akankah kau mau diajak
bertemu Yesus Sang Raja Damai?

MSM😇





Monday, December 16, 2019

BETAPA KU BERSYUKUR




Sejak terang pagi membias
menyelinap dari celah jendelaku
telah kudengar senandung
menceritakan damai Natal

Bahkan sampai malam menjelang
saat ku beranjak ke pembaringan
kidung Natal masih mengiringi
membuaiku dalam lelap tidur

Seketika langkah membawaku
dalam sebuah ruangan kusam
tenang nyaris tak terdengar suara
hanya sesekali langkah terdengar

Di atas Kasur putih
tubuh lemah terbaring
wajah pucat tak sedikitpun kau mengeluh
sesekali melempar senyum

Dalam wajah sendu
kau simpan rintih sakitmu
kau beri senyum untuk sang bunda
dalam kuatirnya setia di sisimu

Dalam lemahmu
kau tularkan semangat
bagimu setiap detik sangat berarti
saat detak jantung masih berdegup

Betapa hati tiada terenyuh
ku masih menikmati suasana Natal
ku masih diberikan kesehatan
namun setiap waktuku berisi keluhan

Terimakasih Tuhan
kau buka mataku dan hatiku
betapa setiap detik hidup adalah anugerah
hatiku berlimpah Syukur kepadaMU..

MSM👼









Thursday, December 12, 2019

HANYA SEBUAH PALUNGAN




Di sana tercatat kisahMu
saat Bunda berpayung langit
dalam kawalan bintang malam
berpeluh menyusuri jalan

Terseok mengetuk setiap pintu
namun tak satupun terbuka untuknya
dalam sebuah kandang
disana Kau berbaring damai

Hanya sebuah palungan
dalam balutan selimut kumal
bahkan bulan memandang redup
bergayut gelap tak mampu melipur

Hanya sebuah palungan
bukan kerlip warna warni lampu
bukan harum aroma kue menggoda
tak ada merah hijau mencolok

Hanya sebuah palungan
dalam senyap tanpa gelegar riuh petasan
apalagi kerumunan pencinta anggur
hening dari pesta para pembual

Hanya sebuah palungan…

👼MSM







JIWA YANG TERBELENGGU













Semenjak sinarmu berpaling..
menyisakan kelam malam
sinambung hiruk pikuk kesibukan
terjebak manusia dalam alurnya

Langkah kaki kejar mengejar
kadang tak secepat waktu
dalam hati mengumam geram
jiwa dan raga terseret paksa

Tak sedikit ku bertemu
pandangan sayu wajah-wajah datar
senyum tiada apalagi rekah tawa
hanya segaris bibir datar

Tak sedikit hati membeku
membatu dalam keras hidup
saat jiwa perih diam tanpa geming
apalagi terdengar tangis memelas

Banyak jiwa terbelenggu
terpaksa hati dalam dekam terali
walau rantai belenggu berlapis emas
tetaplah jiwa meringkuk gelisah

Banyak jiwa terbelenggu
pudar nyali walau sekedar tuk mencoba lepas
padahal belenggu tak sekeras baja
hanya butuh satu hentakan

Banyak jiwa terbelenggu
dan tak mau lepas bebas….

MSM