puisi

Tuesday, October 25, 2022

MANGAPA AKU HARUS KEMBALI?

Sungguh tidak pernah terpikirkan aku kembali berada di ruangan ini, memainkan jari jemari di atas tuts komputerku yang masih setia sekalipun sempat aku tinggalkan. Suatu saat ketika hati tidak bisa menolak langkahku digiring kembali di sini. Sembari melayangkan pandang ke sekeliling ruangan yang sudah bertahun-tahun menjadi rumah keduaku bahkan lebih banyak waktuku habis di sini dibandingkan di rumah, sekejap mataku tertuju pada sebuah bingkai foto kosong yang terletak di atas filing cabinet berwarna hijau army. Seketika Tuhan menaruh sebuah kalimat di hatiku, tuliskanlah ini anakku "apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia", aku terhenyak sadar, ternyata inilah jawaban dari sebuah pertanyaan yang menggalau di hatiku. MENGAPA AKU HARUS KEMBALI? karena aku harus melakukan pekerjaan untuk Tuhan, aku sungguh tidak tahu apa yang akan Tuhan ijinkan aku jalani di sini, tapi yang pasti ada maksudNya dalam hidupku, keluargaku dan mungkin juga untuk Perusahaan ini. Segera kuambil bingkai kosong, mengisinya dengan selembar kertas yang sudah kutuliskan ayat Firman Tuhan Kolose 3:23 "apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". Apapun yang akan kujalani di sini aku harus mejalaninya dengan segenap hari karena semuanya kulakukan untuk Tuhanku bukan untuk orang lain.

SAHABAT

Sahabat... pernah kita lalui sebuah waktu saling mengingatkan disela canda berbagi harap kala gundah melebur hati Sahabat... bangga aku bersua denganmu benarlah kata orang sahabat sejati tak perlu dicari dia pasti kan datang sendiri Sahabat... biarlah kasih terus terbingkai satu doaku bahagia selalu untukmu

Sunday, July 24, 2022

MENJAUH DARI KASIHNYA

Manusia selalu tertarik dengan hal yang indah, enak dan menggiurkan. Ini sangatlah dipahami oleh si Iblis, dia tahu titik lemah manusia. Awal mula manusia jatuh ke dalam dosa karena iblis menawarkan buah yang menggiurkan, begitu enak kelihatannya dan akhirnya diambil dan dimakan oleh manusia.Di dalam dunia ini banyak sekali hal-hal menggiurkan yang ditawarkan iblis untuk kita, tapi bukan berarti semua hal-hal yang indah datangnya dari si iblis. Memang kelihatan dengan mata jasmani begitu indah sehingga tak tahan untuk menyentuh bahkan menikmatinya, namun tanpa sadar kita sedang menuju ke dalam jurang kebinasaan.Iblis sangat tau memanfaatkan situasi kita. Ketika kita merasa sendiri, merasa terabaikan maka mulailah si iblis melakukan aksinya mempengaruhi pikiran kita sehingga perlahan-lahan rasa sukacita, kedamaian, kebahagiaan menghilang dan akhirnya yang menguasai hati dan pikiran kita adalah amarah, benci, kecewa dan hal-hal semacam itu. Akhirnya semua itu menjadikan kita produk iblis dimana tidak ada lagi kebenaran dalam hidup kita.Asal muasalnya ketika kita mulai memberikan sedikit perhatian kepada hal-hal duniawi, lama-kelamaan perhatian kita semakin besar kepada hal tersebut bahkan mulai menyita waktu kita yang seharusnya kita berikan untuk Tuhan. Misalnya ditengah situasi saat ini dimana kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dengan tekhnologi, tetapi bukan berarti tekhnologi itu tidak baik, sebenarnya bagaimana kita bisa mempergunakannya dengan bijaksana. Ketika gedget tidak pernah lepas dari keseharian kita, bagaimana kita bisa mengguankannya dengan bijaksana? kembali kepada kebutuhan kita. Kita membutuhkan gedget untuk memudahkan komunikasi dan untuk membantu kita memperoleh informasi terbaru, jadi sangat tidak mungkin apabila kita tidak bisa lepas dari gedget seharian. Apabila ini terjadi berarti sudah melenceng jauh dari kebutuhan kita yang sebenarnya. Sebagian besar waktu kita habiskan untuk memelototin gedget sehingga waktu untuk Tuhan tersita, maka semakin jauhlah kita dari kasihNYA. Maka apa yang terjadi? kita terbelenggu dengan kuasa Iblis. Tetapi ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanmu, berjalanlah kembali ke JalanNya meskipun terseok-seok, jatuh berusahalah untuk kembali bangkit dan tetap pandang Tuhan yang tersenyum penuh kasih mengulurkan tanganNya menyambutmu kembali ke dalam pelukanNya.